SEREMONI KELULUSAN SISWA SMAN 2 SRAGEN DENGAN KAGIATAN BAKSOS DI TENGAH PANDEMIK, PERUBAHAN TRADISI CORET MENCORET

SMA Negeri 2 Sragen | SISWA |

Kelulusan siswa SMA/SMK yang identik dengan konvoi dan berfoya-foya, kini tidak berlaku bagi siswa SMAN 2 Sragen. Walau masih dalam situasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena merebaknya virus COVID-19 atau Corona Virus Disease, siswa SMAN 2 Sragen tetap berusaha merayakan kelulusannya dengan kegiatan yang positif yaitu kegiatan bagi-bagi sembako. Virus ini sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, bahkan Dunia, karena virus ini sudah menjadi pandemik di semua negara. Mewabahnya virus ini dinilai sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, yang membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

Tak hanya itu, wabah pandemi ini juga sangat berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar. Keputusan pemerintah untuk belajar dari rumah hingga peniadaan Ujian Nasionaltahun 2020. Hal tersebut juga berdampak pada seremoni kelulusan di berbagai sekolah khususnya di SMA Negeri 2 Sragen.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, berbeda dari beberapa sekolah yang tahun ini menggelar wisuda secara online. Seremoni wisuda siswa SMAN 2 Sragen digantikan dengan kegiatan Bakti sosial dan peduli COVID-19 sebagai rasa syukur atas kelulusan siswa kelas 12 angkatan 2020. Seperti yang diungkapkan Yoga Dwi sebagai ketua panitia acara baksos (04/05), terlaksananya kegiatan tersebut karena menyikapi surat edaran dari pemerintah yang kaitannya dengan tidak diperbolehkannya kegiatan wisuda. Maka ketua kelas dan pengurus OSIS selaku perwakilan, berinisiatif mengadakan baksos tersebut untuk rasa syukur atas kelulusan dan sekaligus kepedulian terhadap masyarakat sekitar yang terkena dampak COVID -19.

Bakti sosial yang bertempat di aula SMA negeri 2 Sragen tersebut, dilaksanakan pada 4 Mei 2020 lalu. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pengumpulan perwakilan kelas, dan pembagian kupon kepada ketua RT/RW disekitar sekolah. Sembako disiapkan di Aula SMAN 2 Sragen, dan Ketua RT/RW diminta untuk datang sebagai perwakilan warga untuk mengambil sembako, yang kemudian dibagikan ke warga sekitar sesuai data yang dipegang ketua RT/RW. Kegatan tersebut dilakuakn sebagai salah satu langkah untuk menerapkan PSBB. Menurut Rindhyta Pusparani (04/05), target sasaran dari kegiatan tersebut adalah masyarakat kurang mampu di sekitar SMA Negeri 2 sragen yang terdampak wabah corona.

Bakti sosial yang dilakukan merupakan kegiatan bagi-bagi sembako. Siswa kelas 12 SMAN 2 Sragen melakukan kegiatan SAMIRUN (Sami-sami urun) untuk kesuksesan bakti social ini. Selain sebagai kegiatan pengganti acara wisuda, acara baksos ini juga merupakan langkah awal SMAN 2 Sragen untuk menghilangkan tradisi Konvoi dan Coret-mencoret. Semoga kedepannya acara baksos ini akan berlanjut, sebagai bentuk syukur atas kelulusan siswa. Seperti yang diungkapkan Wahyudewi (04/05), kegiatan tersebut diharapkan agar seluruh siswa/i kelas 12 angkatan 2020 diberi kemudahan dalam meraih sukses, dan semoga dengan adanya kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. Tak lupa, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol jaga jarak dan memakai masker.

“SMANDA WHATEVER” DALAM KEMERIAHAN SRAGEN UNIVERSITY EXPO

SMA Negeri 2 Sragen | Agenda, Ekstrakulikuler, Musik, SISWA |

Sragen University Expo merupakan pameran kampus yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sragen (KMS). Kegiatan ini pertama kali dipelopori oleh KMS Regional Jogja tahun 2011 di Taman Krido Anggo, tepatnya di gedung KNPI. Sedangkan untuk tahun ini Sragen University Expo dilaksanakan di gedung Sasana Manggala Sukowati, dengan pelopor KMS regional Semarang dan regional Jawa Timur. Setiap tahun, tempat acara Sragen University Expo ini selalu berubah-ubah dengan maksud mengenalkan daerah-daerah yang ada di Sragen.

KMS mengadakan pameran Sragen University Expo karena dilatar belakangi ketidaktahuan siswa-siswi SMA/SMK tentang informasi Universitas di Indonesia. Selain itu pameran ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa-siswi SMA/SMK/MA, tentang Program Studi, Fakultas dan Universitas yang ada di Indonesia. Menurut Noferi Dwi (18/01) selaku ketua pelaksana Sragen University Expo 2020, “Tujuan kegiatan ini juga untuk mengenalkan beberapa jalur pendaftaran di antaranya SNMPTN, SBMPTN, dan juga seleksi mandiri.” Sekarang ini pendaftaran mahasiswa baru di Universitas memang bisa dilakukan melalui berbagai jalur. Oleh karena itu, perlu diadakan pameran Sragen University Expo bagi siswa-siswi SMA/SMK/MA supaya menambah pemahamannya dalam mendaftar dan memilih Universitas yang diinginkan.

Selain pameran kampus, Sragen University Expo ini juga dilengkapi dengan acara pentas seni pelajar, seperti lomba band, videografi dan fotografi. Hal ini dilakukan sebagai salah satu daya tarik bagi siswa-siswi SMA/SMK/MA untuk mengikuti acara pameran ini, dan juga sebagai cara mendukung kreatifitas siswa dalam berkarya. Salah satu peserta yang memeriahkan acara pameran Sragen Univesity Expo ini adalah band dari SMA Negeri 2 Sragen. Band dari SMA Negeri 2 Sragen ini digawangi oleh Rachel Mouryani (XI MIPA 1) dan Joshua Vincent (X IPS 1) sebagai vokalis,Yusuf Widiatmoko (XI MIPA 1) sebagai bassis, Ivan Fahrudin (XI MIPA 1) sebagai gitaris, Desta Rizky (X MIPA 6) sebagai keyboardis, dan Adimas Saputro (XI MIPA 1) sebagai dramer.

Band ini bernama SMANDA WHATEVER, terdiri dari 2 suku kata, yaitu SMANDA yang merupakan kepanjangan dari SMA Negeri 2 Sragen dan WHATEVER yang bermakna “terserah” dalam bahasa Inggris. Seperti yang diungkapkan Adimas (18/01), “Nama band dalam event SUE ini kita membawa nama SMANDA WHATEVER, kata smanda diambil dari nama asal sekolah kita yaitu SMAN 2 Sragen dan penamaan whatever karena waktu dalam pemberian nama mepet, ya jadi namanya terserah, artinya terserah gitu”. Tetapi jangan salah, walau band dari SMA Negeri 2 Sragen ini terbilang masih baru, tetapi karya dan musik yang dibawakan bisa menggemparkan seluruh area Sragen University Expo.

SMANDA WHATEVER mengikuti lomba band pada acara pameran Sragen University Expo ini, selain sebagai ajang menunjukkan kreativitas, juga sebagai ajang membentuk karakter kepercayaan diri dihadapan orang banyak. Seperti yang diungkapkan Desta sang keyboardis, “Ada beberapa tujuan kami mengikuti event kali ini. Tujuannya yang pertama itu menambah pengalaman, jadi kalau ada penampilan lagi itu nggak kaget. Terus yang kedua menambah kekompakan biar sesama personel mainnya rapi jadi nggak terlalu pecah, menambah kemistri. Terus kalau menang kalahnya itu tergantung dari sananya keputusan juri, kalau menang ya alhamdulillah kalau kalah ya nggak apa-apa biar menambah pengalaman aja.”

Dalam menyambut lomba pada acara Sragen University Expo, band SMANDA WHATEVER ini, sudah mempersiapkan diri dengan matang. Mereka sering berlatih bersama untuk mendapatkan feel yang sama dan juga membangun chemistry antar personel band. “Adapun beberapa cara untuk kita menambah chemistry yang pertama itu sering latihan dan lebih sering kumpul untuk mengetahui sifat satu sama lain agar tidak terjadi keegoisan. Tak hanya itu, ada pun hal yang menjadi kendala tersulit yaitu adalah waktu. Karena setiap personel kita pastinya punya kesibukan masing-masing. Jadi, menentukan waktu yang tepat untuk kumpul dan latihan bersama itu juga hal yang susah,” tambah Yusuf (18/01) sebagai bassis SMANDA WHATEVER.

Tentunya SMANDA WHATEVER tampil gemilang dalam acara Sragen University Expo. Kali ini mereka membawakan lagu daerah “Gundhul-gundhul Pacul” dengan genre pop jazz yang sekarang ini banyak digandrungi anak muda. Ikut berpartisi dan membawa nama baik SMA Negeri 2 Sragen menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi anggota band ini. Semoga acara Sragen University Expo yang akan datang, dapat lebih baik dan bisa membangun komunikasi antara peserta dan panitia agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.